Sabtu, 01 Januari 2011

*KOPERASI DALAM PASAR OLIGOPOLI*

Oligopoli adalah Struktur pasar dimana hanya ada beberapa perusahaan (penjual)yang menguasai pasar,baik secara Independen (sendiri-sendiri) maupun secara diam-diam bekerja sama. Oleh karena itu perusahaan dalam pasar hanya sedikit,maka akan selalu ada rintangan untuk memasuki pasar.
Persaingan di antara beberapa penjual (Oligopoli) akan berbeda dengan persaingan diantara banyak penjual (persaingan sempurna dan persaingan Monopolistik),sebab keterbatasan jumlah penjual akan mengakibatkan kesalingtergantungan antara penjual satu dengan yang lainnya,sehingga setiap keputusan dari masing-masing penjual akan mempunyai dampak Signifikasi (nyata) pada perusahaan lain. Jadi perilaku setiap penjual sangat tergantung dari keputusan-keputusan penjual lainnya.

A. Strategi Dalam Pasar Oligopoli
Untuk menghindari Perang harga, masing-masing perusahaan dapat mengadakan “Product Differentiation” (pembedaan Produk). Kemudian untuk memperluas pasar masing-masing perusahaan dapat melakukan 2 bentuk kegiatan :
- Advertensi
Tujuannya yaitu memindahkan kurva Permintaan ke kanan dan membuatnya kurang Elastis. Agar memungkinkan perusahaan untuk menjual jumlah yang lebih besar dengan harga yang sama atau sedikit lebih tinggi tanpa bahaya timbulnya perang harga.

- Membedakan Mutu dan Bentuk Produk
Biasanya cara ini dipakai bersama-sama dengan Advertensi guna untuk membedakan produk dari penjual yang satu dengan lainnya. Tujuannya agar konsumen lebih suka pada produk yang dijual perusahaan tersebut daripada produk perusahaan lain,sehingga kurva permintaan akan berputar ke kanan dan membuat kurva permintaannya kurang Elastis.

Suatu Koperasi dapat menciptakan persaingan harga aktif dalam pasar Oligopoli (harga lebih rendah daripada harga persaingannya). Harga sedikit demi sedikit dikurangi dari harga persaingan. Karena adanya kesalingtergantungan yang tinggi antarperusahaan (penjual),koperasi dapat menghancurkan para pesaingnya dan mengakibatkan terjadinya penurunan keuntungan mereka. Reaksi yang akan timbul dari pesaing atas kerugian tersebut akan sulit diramalkan. Jika terjadi perang harga maka akan terjadi persaingan saling menghancurkan dengan penetapan harga yang merugikan.

#~ Faktor-faktor Strategi Harga dan NonHarga di Pasar Oligopoli ~#
 Perbedaan keunggulan biaya (cost advantages) dari koperasi. Koperasi yang mempunyai biaya rata-rata lebih rendah daripada para pesaingnya akan susah untuk disingkirkan dari persaingan dengan kebijakan harga yang lebih aktif. Sebaliknya koperasi yang mempunyai biaya rata-rata lebih besar daripada para pesaingnya akan mudah disingkirkan dengan kebijakan harga aktif.
 Posisi Likuiditas dari para pelaku kegiatan ekonomi. Untuk menyingkirkan koperasi diperlukan dana cair yang cukup besar guna membiayai kemungkinan kerugian yang diderita akibat penetapan harga yang lebih Ekstrem (harga Predator). Bila dana tersebut tidak mencukupi,maka para pelaku ekonomi tidak akan mudah menyingkirkan koperasi.
 Keinginan para anggota untuk membiayai kerugian yang mungkin timbul (tingkat Loyalitas anggota). Sebagai dampak dari kebijakan harga aktif pesaing koperasi adalah kerugian yang akan diderita koperasi. Bila anggota mampu membiayai berbagai kerugian yang ditimbulkan,akan susah bagi pesaing untuk menyingkirkan koperasi.

B. Penurunan Harga yang Bersifat Predator (Menghancurkan)
Biasanya Koperasi akan menjadi peserta baru dalam memasuki pasar,sementara para pesaingnya telah menjadi perusahaan yang mapan,karena sejak lahir bersekongkol dengan perusahaan besar atau mengikuti kebijaksanaan harga perusahaan lain (price leadership). Untuk memupuk keuntungan dan Likuiditasnya mereka mungkin dapat mencoba untuk menyingkirkan koperasi,sebab sekali mereka dapat menyingkirkan koperasi akan dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan.

C. Price Leadership (Kepemimpinan Harga)
Salah satu cara untuk mencegah agar harga tidak merusak koperasi adalah dengan jalan “Mengikuti Pimpinan” dalam melakukan penjualan (Price Leadership).
Price Leadership ini adalah=>Salah satu bentuk persekongkolan (collusion) yang tidak resmi. Hal ini terjadi jika harga dari suatu perusahaan berubah,maka akan diikuti perusahaan lainnya dalam pasar tersebut. Dilihat dari segi jenisnya,Price Leadership ini dapat dibagi menjadi dua yaitu :
a. Kepemimpinan oleh suatu perusahaan dengan biaya rendah,
b. Kepemimpinan oleh suatu perusahaan besar (Dominan).

A>. Kepemimpinan oleh suatu perusahaan dengan biaya rendah
Perusahaan yg mempunyai ongkos rendah,menetapkan harga pasar yang kemudian diikuti oleh para pesaingnya. Perusahaan tersebut dapat bertindak sebagai Price Leader. Untuk mempermudah analisis,perlu ditetapkan asumsi sebagai berikut :
1> Hanya ada dua buah perusahaan dalam industry,satu diantaranya Koperasi,
2> Adanya pembagian pasar secara diam-diam dengan masing-masing memperoleh setengah dari pasar yang ada,
3> Produk yang dihasilkan Homogen,
4> Salah satu perusahaan mempunyai ongkos lebih rendah daripada lainnya.
B>. Kepemimpinan Oleh suatu perusahaan yang Dominan
Pada industry yang bersifat Oligopolis,satu atau lebih perusahaan besar akan dijumpai bersama-sama dengan banyak perusahaan kecil termasuk diantaranya koperasi (kasus koperasi produksi). Untuk menghindari saling menurunkan harga,maka diadakan perjanjian diam-diam dalam bentuk perjanjian “Price Leadership” oleh satu atau lebih perusahaan-perusahaan yang besar. Perusahaan besar menetapkan harga bagi produknya dan membiarkan perusahaan-perusahaan kecil menggunakan harga yang sama dalam menjual produknya. Perusahaan-perusahaan kecil akan bertindak seolah-olah sebagai pesaing sempurna dan menghadapi kurva permintaan yang elastis sempurna pada tingkat harga yang ditetapkan. Sedangkan perusahaan besar (Dominan) akan bertindak sebagai perusahaan yang bergerak di pasar Monopoli. Sebagai perusahaan yang menentukan harga,perusahaan besar akan menetapkan harga berdasarkan prinsip laba maksimal,yaitu pada saat “Marginal Revenue” sama dengan “Marginal Cost” (MR=MC). Pada kondisi ini akan diketahui jumlah Output yang Optimal disamping,tentu saja harga yang optimal.

D. Penghalang-penghalang Masuk dan Integrasi Vertikal Koperasi
Masuknya suatu koperasi dapat dikoordinir melalui kerjasama integrasi Vertikal oleh perusahaan-perusahaan oleh anggota yang telah mapan. Keunggulan potensial yang dipunyai oleh suatu koperasi baru harus diperbandingkan dengan perusahaan milik Investor baru yang beroperasi ditingkat pasar yang sama (contohnya menjual input kepada para petani). Sebuah koperasi yang menjual produknya kepada para anggotanya mempunyai suatu pasar yang potensial.
Dibanding dengan suatu perusahaan yang dimiliki oleh suatu investor yang memasuki pasar,masuknya koperasi yang mempunyai kemampuan sama pasti lebih mudah,karena :
1> Para pelanggan adalah lebih mungkin melakukan kontrak dengan perusahaan yang dimiliki sendiri.
2> Para anggota akan lebih bersedia atau terbuka memberikan informasi penting mengenai kondisi pasar yang bermanfaat bagi manajemen dalam meningkatkan kualitas produk,periklanan dan menekan biaya operasi.
3> Hubungan yang lebih kuat antarperusahaan anggota dan loyalitas antara anggota dan manajemen,koperasi menunjukan reputasi baik yang dikandung sejak “Bayi” yang merupakan keunggulan lain disbanding perusahaan lain.

~# Dari Buku Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia,Bapak Hendar & Kusnadi ~#

Tidak ada komentar:

Posting Komentar